15.2.10

Sedikit pengorbanan yang berbuah sekarung besar pemberian.. ^^'

Sedang Balai Pengobatan di Ciwidey saat itu, bekerjasama dengan Satoe Indonesia, sebuah lembaga sosial SBM ITB..

Seperti biasa selain jaga meja di tempat BP, kerap kali saya bertugas sebagai calon dokter 'panggilan'..

menerima permintaan para warga untuk mendapatkan jasa khusus, service plus plus, dengan kami yang langsung mendatangi rumah para warga tersebut, memberikan servis prima bung, heu... ^^'

ya, menjadi calon dokter panggilan untuk para warga yang tak mampu untuk datang langsung ke tempat balai pengobatan, karena keterbatasan fisik, atau mental mungkin.. ^^'

setelah sebelumnya, saya dan rekan saya mengunjungi rumah seorang warga yang menderita kanker kulit ganas - yang telah bermetastasis hingga ke paru dan abdomen -, saya kembali diminta oleh salah seorang warga untuk kembali mengunjungi rumah salah seorang pasien (warga)..

sang suami yang pada saat itu memperjuangkan agar kami mendatangi istrinya, karena berdasarkan pemaparan nya, sang istri sudah 2 minguu tidak bisa tidur, lemes, pusing, sakit perut, mual dan muntah, sehingga tidak dapat beranjak dari tempat pembaringan nya setelah sang istri tercinta meminum obat anti kaki gajah yang sedang heboh diberikan pemerintah saat itu, kata beliau... * oh.., so sweet sekali sang bapak, yang sangat menyayangi istrinya ini.. T_T

sambil menunjuk ke salah satu tempat, sang bapak berkata seperti ini, " caket da cep, bumi na di palih ditu, mapah sakedik! - sambil menunjuk ke suatu daerah - "
* translate: deket kok nak, rumah nya disana, jalan sedikit..

akhirnya, karena merasa iba, disertai keyakinan kami bahwa sang ibu sakit cukup parah, disertai jarak yang dekat, kami memantapkan hati untuk bergegas ke rumah bapak tersebut.. (sebagai inpo nih, kami hanya menerima panggilan untuk kasus2 berat saja, seperti stroke, lumpuh, pingsan, dll, dan kasus si ibu tadi kami anggap cukup berat pada saat itu.. ^^')

akhirnya perjalanan dimulai, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan, rumput, bebatuan, tanah, jalan bersemen, akar pohon, dsb coba kami lalui.. (sambil nyetel efek lagu petualangan..^^')

mendaki gunung lewati lembah (bener2 mendaki gunung boy.. :P), sawah, kandang sapi, gonggongan anjing, menjadi suasana yang menemani kami saat itu...

keringat mulai menetes, dan mulai meragukan kata dekat yang dibilang si bapak.. ^^', terus berjalan, menit berganti.., belum juga nyampe rumahnya.., * kapan nyampe nya sih.., sementara kami semakin menjauhi dataran rendah (terus menaiki dataran tinggi tempat tinggal mereka..)


* diambil dengan kamera HP Nokia E52 saya.., gambar pemandangan ditengah perjalanan, bayangkan, letak tempat balai pengobatan nya di derah bawah banget dari gambar ini, dan ini pun baru setengah perjalanan.. ^^'

alhasil, dekat = jauh menurut kami.. (atau ini karena efek anak kedokteran yg jarang olahraga gitu?? hmmm..^^'), bukan hitungan ratusan meter jarak dari rumah bapak dan tempat balai pengobatan nya, harusnya hitungan kilo.., ratusan meter mah itu tinggi dataran tempat tinggal si bapak dengan tempat balai pengobatan kami.., heu... ^^'

dengan hati dan pikiran yang menebak-nebak kondisi sang ibu -yang kami anggap parah tadi-, tak disangka dan tak diduga, pintu rumah dibuka, dan si ibu menyambut kami dengan senyum ramah, salam hangat, dan beliau pun hampir menyuguhi kami dengan berbagai hidangan desa yang ada di rumahnya, berjalan dari dapur menuju ruang tamu...

*.........................*
terbayang mungkin jika teman2 menjadi kami, apa yang dirasa saat itu.. T_T
kaget, haru, bingung,aneh, merasa mimpi, pengen nangis, dan.... * ya itulah, silahkan isi masing2...

tapi sudahlah, lupakan, dengan semangat membara, tekad baja, dan hati nurani yang iba, kami pun ikhlas, melayani dengan hati.. :D, mencoba melupakan semua yang terjadi, dan kembali memberikan servis prima.. ^^ (walau si ibu, dan jarak tempuh tempat tinggal nya gk masuk kriteria kerja si dokter panggilan ini.., he.. :P)

mencoba berfikir positif, saking sayang nya sama istrinya, bapak tadi bener2 gk tega mungkin melihat istrinya yang dalam keadaan sakit untuk berjalan sejauh itu untuk berobat ke balai pengobatan gratis...
* semoga saya juga bisa se- sayang itu sama istri saya kelak, lebih malah.. ^^'

tapi apapun itu, lelah kami kembali terbayar dengan suasana petualangan perjalanan menuju rumah mereka, medan nya yang asyik, dan ditambah dengan doa, ucapan terima kasih, dan bulir kesenangan yang memancar.., nampaknya usaha kami tak sebanding melihat itu semua.. T_T

belum selesai sampai disana, sesaat sebelum kami angkat kaki, sang bapak memberikan hadiah BESAR buat kami, beliau memberi kami 2 buah NANGKA BESAR (benar2 besar cuy!) hasil panen kebun nya, ditambah sekitar 6 buah kol dan beberapa brokoli dsertai hasil panen lain nya..., total SATU KARUNG BESAR hasil panen dihadiahkan buat kami..
* benar2 tak sebanding usaha dan keluh kesah kami.., jadi malu pisan sangat banget...

jadi pengen nangis ngeliatnya.. (selain karena terharu, karena ngebayangin juga gimana bawa barang sebesar, sebanyak dan seberat itu, menyadari badan yang kecil, tenaga yang jarang dilatih di fitness-an, ditambah medan jalan turunan curam, bisa2 collapse tengah jalan dan saya jadi pasien balai pengobatan nya juga.., heu... ^^')

dan tak disangka..., ternyata semua itu dipanggul si bapak, beliau mau mengantarkan hadiah itu sampai ke mobil.., hwwwaaa.... * hero...
walau sangat terlihat wajah letih, sakit, tapi sering ditutupi senyum merekah, seolah tak kenapa-napa..
mau bantu pun.., saya mau bantu apa..., heu..heu.. T_T

akhirnya kami pun turun gunung, kembali melewati sawah, kandang sapi, dan gonggongan anjing...


* kandang sapi yang kami lewati, disertai senyum manis sang empunya, ketika melihat kami yang tergantung dilehernya stetoskop layaknya dokter profesional.. :P

dan semua nya usai.., ketika kembali ke daratan, menuju tempat balai pengobatan, dengan keringat kami yang menetes, dan keringat si bapak yang mengucur *tapi masih bisa tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih...
luar biasa Allah berikan kami pelajaran berharga saat itu..

masih ingat dulu cerita tentang dokter PTT di daerah yang dibayar pake ikan, pake singkong..
dan saya, yang notabene nya masih calon dokter, dibayar dengan sekarung besar hasil kebun, nangka, kol, brokoli, dan sayuran lain nya..

semoga bapak sekeluarga tetap sehat dan dilindungi Allah.. :)
* maafkan hamba yang masih sering berkeluh kesah ya Allah...



* tim besar yang bertugas saat itu... :D


http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

Komentar :

ada 0 comments ke “Sedikit pengorbanan yang berbuah sekarung besar pemberian.. ^^'”

mau add??

Dani Ferdian's Facebook profile

Ngobrol??

Daftar pengikut

Search This Blog

 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

Fresh Template by NdyTeeN