19.1.11

touring Pangandaran untuk penghujung tahun 2010 :)

mengisi liburan akhir tahun. ya, mencoba mengisi waktu dan sedikit me-refresh otak, pemikiran dan raga dengan sesuatu yang menyenangkan di penghujung 2010.berawal dari sebuah obrolan ringan di meja kantin fakultas kedokteran di jam istirahat. TOURING. menjelajahi jalanan dengan sepeda motor. mencoba ketahanan tubuh, konsentrasi, skill, dan kolegalisme di perjalanan.


jalur selatan Jawa Barat jadi pilihan kita untuk meralisasikan rencana tersebut. Garut selatan, dengan tujuan utama nya pantai Santolo menjadi pilihan jalur kita pada saat itu, mulai dari pangalengan-cidaun-hingga sampai ke pamengpeuk rencana nya. lain rencana, lain aksi nyata. dari sekitaran 10 orangan yg available, pelaksanaan nya tinggal berempat yang siap mewujudkan rencana tersebut. banyak alasan untuk mundur seperti yg lain, apakah karena yg lain juga gk jadi ikut, kondisi motor yg bla bla bla, atau tak ada kabar sama sekali. tapi lebih banyak alasan untuk tetap melanjutkan perjalanan, terlebih melihat sang penanggung jawab acara yg rela pulang lagi dari jakarta dan karena semangat teman2 lain yg masih mau melanjutkan perjalanan.

dengan kondisi tersebut, rencana diubah. Pangandaran jadi tujuan kita pada saat itu, terlebih ketika mengetahui keadaan disana yang cukup sepi dari teman kita yg sedang berada disana.

akhirnya, bismillah. perjalanan menyusuri jalur selatan Jawa Barat dengan tujuan Pangandaran kami lalui berempat. mulai dari Jatinangor, mencari rumah kakak salah seorang teman kami yg ikut touring, sekaligus berhenti dan bersilaturahim, melanjutkan perjalanan dan berhenti lagi di masjid agung ciamis untuk istirahat, shalat dan makan, lalu akhirnya dilanjutkan hingga tiba di Pangandaran.


di rumah kakak salah seorang teman kami


memasuki perbatasan ciamis



alun-alun ciamis


masjid agung ciamis

menjadi sweeper pada saat itu melatih kesabaran dan banyak belajar. bersabar untuk tetap bisa mendampingi kawan hingga bisa tiba bersama-sama disana, bersabar untuk menjaga kawan agar tetap pada jalur, dan belajar agar tidak melakukan kesalahan anak2 yang bisa membahayakan jiwa di perjalanan.




suasana di perjalanan

tiba di pangandaran. alhamdulillah cuaca bersahabat. sang hujan tak menyambut kita pada saat itu. alhamdulillah, kita pun mendapat penginapan yang nyaman dengan harga terjangkau. alhamdulillah kita pun bisa menikmati pantai barat pada saat itu.




penginapan kami




Pangandaran :)

malam beranjak, tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan hajatan besar bangsa Indonesia pada saat itu. final AFF. berburu tempat makan sea food sekaligus tempat nonton bareng. Alhamdulillah kami pun mendapat tempat makan yg enak sekaligus banyak, terjangkau, plus ada nonton bareng nya juga. nonton bareng membuat saya beberapa kali merinding, atmosfer kebangsaan benar-benar diperlihatkan disini. kita menang dalam pertarungan, tapi kalah dalam perang secara keseluruhan. ya, walau begitu, saya bangga dengan TOTALITAS tim nasional Indonesia pada saat itu. walau karena hasil pertandingan itu pun, salah seorang dari kita cukup desperate, bukan karena kalah taruhan atau judi, melainkan karena rasa kebangsaan yg dia miliki pada saat itu.

malam semakin larut. ajakan untuk bercengkrama di tepi pantai sambil menikmati kopi hangat pun disepakati. tanpa sadar,suasana malam menjadikan perbincangan menjadi obrolan dari hati ke hati, membuat setiap kita menjadi terbuka, dan berbagi tentang makna kehidupan masing-masing.


bercengkrama pinggir pantai

obrolan yang benar-benar membuka mata, hati dan telinga. obrolan yang benar-benar membuka wawasan tentang arti dan luasnya kehidupan. obrolan yang mengungkap banyak sisi lain kehidupan. obrolan yang membuka rahasia dibalik rahasia. obrolan yang membuat kita lupa akan waktu, setelah terusir dari pantai akibat ulah pengamen yg annoying di gelap malam, hingga terlelap tanpa sadar menjelang subuh di penginapan.

matahari pagi mulai muncul dari sarangnya, sementara kami masih dibawah alam sadar nya setelah shalat subuh. kembali terjaga, saatnya kami menikmati alam pangandaran. menyebrang laut menuju pasir putih, dan memutuskan untuk menikmati keindahan alam bawah laut dengan snorkling bersama. mencoba hal baru, inilah yg kami rasakan saat itu. tanpa mempedulikan sebagian diantara kami bisa berenang atau tidak, kami putuskan untuk snorkling bersama. bermodal kepercayaan. bermodal keyakinan untuk saling berbagi, saling mengajarkan, saling menjaga.


sebelum menyebrang pantai





menuju pasir putih



pasukan katak


pasca snorkling, sebelum kembali ke penginapan

puas menikmati alam bawah laut, puas menikmati air laut yang tak sengaja tertelan, akhirnya kembali ke penginapan untuk melanjutkan perjalanan. green canyon tujuan kita selanjutnya. tiba disana, mengenakan perahu kami diantarkan menuju bebatuan stalagtit stalagnit dan arus deras. kembali mencoba hal baru, body rafting, mencoba melawan arus deras, menyusuri bebatuan stalagtit dan stalagnit, memanjatnya hingga sampai puncak tertinggi. berisiko memang, memacu adrenalin, dan mengakselerasi kolegalisme. menikmati semangat saling menolong, menikmati indahnya kebersamaan, ditengah tantangan yg ada pada saat itu. berbekas luka terbentur dan terkena bebatuan, tapi belum seberapa jika dibandingkan dengan rasa dan pengalaman yg kami dapat pada saat itu.


green canyon




menuju bebatuan stalagtit dan stalagnit




pasca body rafting

sangat puas, lelah, hingga efek penumpukan asam laktat mulai terasa. setelah itu, kami lanjutkan perjalanan menuju batu karas. karena lelah, batu karas berlalu begitu saja dan kami memutuskan kembali ke penginapan. nampak sudah puas dengan apa yg sudah kami lewati sejauh ini.

kondisi hari yang sudah cukup larut, ditambah kondisi tubuh yg melemah dan efek penumpukan asam laktat yang semakin menjadi, membuat kita mengurungkan niat untuk pulang dan menambah bermalam sehari lagi.

setiap kali malam beranjak, selalu jadi waktu yg indah untuk bercengkrama di pinggir pantai, mendengar deburan ombak, desir pantai, hembus angin dan letusan kembang api di malam itu, menjadi tambah nikmat dengan berbagi cerita tentang hidup sambil menikmati secangkir kopi hangat.

3 hari nampak cukup untuk membuat kita kembali pulang. Setelah membeli oleh-oleh untuk orang terkasih, setelah menikmati pantai timur untuk terakhir kalinya, akhirnya harus kembali menghadapi kehidupan nyata, kembali berkutat dengan skripsi dan buku-buku untuk ujian.



pantai timur pangandaran


membeli oleh-oleh untuk orang terkasih

dengan berbekal sebuah peta Jabar Selatan dari sebuah koran yang diambil oleh salah seorang diantara kami, kami pun pulang dengan jalur yang berbeda dari ketika kami mulai berangkat, membuka jalur parigi-cikatomas-sapolo hingga ujung-ujungnya tiba di tasik kota. menyusuri jalan setapak pedesaan, dengan jalanan sedikit 'offroad' akhirnya kami bisa melalui itu semua, dan kembali ke jatinangor dengan selamat :)


bermodal peta dari sebuah koran




suasana perjalanan pulang
Rata Tengah

500 km total perjalanan, dan lengkap sudah ketika melanjutkan perjalanan ke bandung bertepatan dengan malam tahun baru. macet parah. berasa tua di jalan. dan melalui malam tahun baru ditengah mimpi akhirnya. :p

15.2.10

Sedikit pengorbanan yang berbuah sekarung besar pemberian.. ^^'

Sedang Balai Pengobatan di Ciwidey saat itu, bekerjasama dengan Satoe Indonesia, sebuah lembaga sosial SBM ITB..

Seperti biasa selain jaga meja di tempat BP, kerap kali saya bertugas sebagai calon dokter 'panggilan'..

menerima permintaan para warga untuk mendapatkan jasa khusus, service plus plus, dengan kami yang langsung mendatangi rumah para warga tersebut, memberikan servis prima bung, heu... ^^'

ya, menjadi calon dokter panggilan untuk para warga yang tak mampu untuk datang langsung ke tempat balai pengobatan, karena keterbatasan fisik, atau mental mungkin.. ^^'

setelah sebelumnya, saya dan rekan saya mengunjungi rumah seorang warga yang menderita kanker kulit ganas - yang telah bermetastasis hingga ke paru dan abdomen -, saya kembali diminta oleh salah seorang warga untuk kembali mengunjungi rumah salah seorang pasien (warga)..

sang suami yang pada saat itu memperjuangkan agar kami mendatangi istrinya, karena berdasarkan pemaparan nya, sang istri sudah 2 minguu tidak bisa tidur, lemes, pusing, sakit perut, mual dan muntah, sehingga tidak dapat beranjak dari tempat pembaringan nya setelah sang istri tercinta meminum obat anti kaki gajah yang sedang heboh diberikan pemerintah saat itu, kata beliau... * oh.., so sweet sekali sang bapak, yang sangat menyayangi istrinya ini.. T_T

sambil menunjuk ke salah satu tempat, sang bapak berkata seperti ini, " caket da cep, bumi na di palih ditu, mapah sakedik! - sambil menunjuk ke suatu daerah - "
* translate: deket kok nak, rumah nya disana, jalan sedikit..

akhirnya, karena merasa iba, disertai keyakinan kami bahwa sang ibu sakit cukup parah, disertai jarak yang dekat, kami memantapkan hati untuk bergegas ke rumah bapak tersebut.. (sebagai inpo nih, kami hanya menerima panggilan untuk kasus2 berat saja, seperti stroke, lumpuh, pingsan, dll, dan kasus si ibu tadi kami anggap cukup berat pada saat itu.. ^^')

akhirnya perjalanan dimulai, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan, rumput, bebatuan, tanah, jalan bersemen, akar pohon, dsb coba kami lalui.. (sambil nyetel efek lagu petualangan..^^')

mendaki gunung lewati lembah (bener2 mendaki gunung boy.. :P), sawah, kandang sapi, gonggongan anjing, menjadi suasana yang menemani kami saat itu...

keringat mulai menetes, dan mulai meragukan kata dekat yang dibilang si bapak.. ^^', terus berjalan, menit berganti.., belum juga nyampe rumahnya.., * kapan nyampe nya sih.., sementara kami semakin menjauhi dataran rendah (terus menaiki dataran tinggi tempat tinggal mereka..)


* diambil dengan kamera HP Nokia E52 saya.., gambar pemandangan ditengah perjalanan, bayangkan, letak tempat balai pengobatan nya di derah bawah banget dari gambar ini, dan ini pun baru setengah perjalanan.. ^^'

alhasil, dekat = jauh menurut kami.. (atau ini karena efek anak kedokteran yg jarang olahraga gitu?? hmmm..^^'), bukan hitungan ratusan meter jarak dari rumah bapak dan tempat balai pengobatan nya, harusnya hitungan kilo.., ratusan meter mah itu tinggi dataran tempat tinggal si bapak dengan tempat balai pengobatan kami.., heu... ^^'

dengan hati dan pikiran yang menebak-nebak kondisi sang ibu -yang kami anggap parah tadi-, tak disangka dan tak diduga, pintu rumah dibuka, dan si ibu menyambut kami dengan senyum ramah, salam hangat, dan beliau pun hampir menyuguhi kami dengan berbagai hidangan desa yang ada di rumahnya, berjalan dari dapur menuju ruang tamu...

*.........................*
terbayang mungkin jika teman2 menjadi kami, apa yang dirasa saat itu.. T_T
kaget, haru, bingung,aneh, merasa mimpi, pengen nangis, dan.... * ya itulah, silahkan isi masing2...

tapi sudahlah, lupakan, dengan semangat membara, tekad baja, dan hati nurani yang iba, kami pun ikhlas, melayani dengan hati.. :D, mencoba melupakan semua yang terjadi, dan kembali memberikan servis prima.. ^^ (walau si ibu, dan jarak tempuh tempat tinggal nya gk masuk kriteria kerja si dokter panggilan ini.., he.. :P)

mencoba berfikir positif, saking sayang nya sama istrinya, bapak tadi bener2 gk tega mungkin melihat istrinya yang dalam keadaan sakit untuk berjalan sejauh itu untuk berobat ke balai pengobatan gratis...
* semoga saya juga bisa se- sayang itu sama istri saya kelak, lebih malah.. ^^'

tapi apapun itu, lelah kami kembali terbayar dengan suasana petualangan perjalanan menuju rumah mereka, medan nya yang asyik, dan ditambah dengan doa, ucapan terima kasih, dan bulir kesenangan yang memancar.., nampaknya usaha kami tak sebanding melihat itu semua.. T_T

belum selesai sampai disana, sesaat sebelum kami angkat kaki, sang bapak memberikan hadiah BESAR buat kami, beliau memberi kami 2 buah NANGKA BESAR (benar2 besar cuy!) hasil panen kebun nya, ditambah sekitar 6 buah kol dan beberapa brokoli dsertai hasil panen lain nya..., total SATU KARUNG BESAR hasil panen dihadiahkan buat kami..
* benar2 tak sebanding usaha dan keluh kesah kami.., jadi malu pisan sangat banget...

jadi pengen nangis ngeliatnya.. (selain karena terharu, karena ngebayangin juga gimana bawa barang sebesar, sebanyak dan seberat itu, menyadari badan yang kecil, tenaga yang jarang dilatih di fitness-an, ditambah medan jalan turunan curam, bisa2 collapse tengah jalan dan saya jadi pasien balai pengobatan nya juga.., heu... ^^')

dan tak disangka..., ternyata semua itu dipanggul si bapak, beliau mau mengantarkan hadiah itu sampai ke mobil.., hwwwaaa.... * hero...
walau sangat terlihat wajah letih, sakit, tapi sering ditutupi senyum merekah, seolah tak kenapa-napa..
mau bantu pun.., saya mau bantu apa..., heu..heu.. T_T

akhirnya kami pun turun gunung, kembali melewati sawah, kandang sapi, dan gonggongan anjing...


* kandang sapi yang kami lewati, disertai senyum manis sang empunya, ketika melihat kami yang tergantung dilehernya stetoskop layaknya dokter profesional.. :P

dan semua nya usai.., ketika kembali ke daratan, menuju tempat balai pengobatan, dengan keringat kami yang menetes, dan keringat si bapak yang mengucur *tapi masih bisa tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih...
luar biasa Allah berikan kami pelajaran berharga saat itu..

masih ingat dulu cerita tentang dokter PTT di daerah yang dibayar pake ikan, pake singkong..
dan saya, yang notabene nya masih calon dokter, dibayar dengan sekarung besar hasil kebun, nangka, kol, brokoli, dan sayuran lain nya..

semoga bapak sekeluarga tetap sehat dan dilindungi Allah.. :)
* maafkan hamba yang masih sering berkeluh kesah ya Allah...



* tim besar yang bertugas saat itu... :D


http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

8.2.10

gara-gara kepala dan ekor stetoskop.. ^^'

kala itu sedang gerakan tanggap bencana untuk korban banjir di daerah rancaekek wetan..
tentu saja, sebagai mahasiswa kedokteran ceritanya.. * agak keren dikit kan.., he..^^, kami berkontribusi dengan menyelenggarakan pengobatan gratis disana..

berlaga seperti yang sudah menjadi dokter beneran.. * karena terlalu cupu untuk skala seorang dokter dengan tampang dan pengetahuan seperti ini.., heu.. ^^', saya dan teman2 pun dengan gaya yang dibuat se-meyakinkan mungkin berusaha untuk meng-handle pasien.., mulai dari anamnesis, diagnosis, sampai ngasih resep..

meja saat itu cukup berantakan.. * sangat berantakan tepatnya..
stetoskop hampir ada sekitar 3 biji di meja, dalam kondisi tidak rapih..
ada 2 spigmomanometer yang juga tidak kalah berantakan nya..

dengan kondisi seperti itu, tibalah kembali giliran saya untuk melayani pasien dengan senyum manis dan sedikit pengetahuan cemerlang yang mungkin * berharap * saya miliki...

dengan keluhan utama nya pusing dan cukup merasa berat di bagian leher, terbesit di otak saya bahwa sang ibu suspect hipertensi..

oleh karena itu, dengan sigapnya saya menawarkan sang ibu untuk diperiksa tekanan darahnya. setelah mendapat informed consent, langsung saya pasang spigmomanometer di lengan sang ibu, lalu mengenakan stestoskop hitam dengan merk spirit layaknya seorang dokter...

dengan stetoskop yang sudah tertempel di telinga, maka diafragma stetoskop pun saya letakan 2 jari diatas cubiti fossa sang ibu untuk mendengarkan tekanan sistole dan diastole sambil menurunkan tekanan spigmomanometer tersebut..

alhasil.., sebuah anomaly saya temukan.., tidak terdengar sama sekali bunyi yang diharapkan.., heu.. ^^'
saya pikir saya salah mengenakan stetoskop nya di telinga, setelah dicek, ternyata masang nya bener kok! akhirnya, percobaan kedua dilakukan, dan hasilnya...., sama saja.., heu.. * dah mulai panik..

akhirnya, saya coba cek lagi stetoskop nya.., kini saya cek, apakah stetoskop nya untuk posisi bell, atau diafragma.., ternyata.., bener kok dalam posisi diafragma..., hmm.. *mulai bingung..

akhirnya percobaan ketiga dilakukan.., dan hasilnya...
SAMA SAJA! tidak terdengar apa2.. * semakin panik, dan akhirnya hampir mengasumsikan bahwa stetoskop nya rusak..
kasian si ibu nya.., kayaknya kesakitan.., tapi dengan kemampuan komunikasi yang baik *sombong* untunglah si ibu masih merasa ini normal dan sesuai prosedur.., he..

akhirnya si diafragma itu saya ketuk2 pake jari.., dan ternyata..
memang tidak terdengar apa2...
hampir saja memvonis stetoskop saya benar2 rusak...
tapi ternyata..................
...............................
...............................

diafragma yang saya pakai adalah dari stetoskop yang lain...
yang warna dan merk nya sama...
ternyata kepala dan ekor nya gk sama..., errrr...
di telinga saya yang dipake adalah stetoskop saya.., sementara untuk diafragma yang diarahkan untuk mendengar bunyi sistole dan diastole, itu dari diafragma stetoskop lain...
PANTAS SAJA!! * pengen garuk2 kepala dan teriak kencang pada saat itu.., tapi gengsi sama si ibu..
beginilah nasib kalo meja berantakan..., jadinya saling ketuker.., heu..

akhirnya dengan gaya yang kembali dibuat sangat meyakinkan..
dengan tenang saya bilang ke si ibu nya.., " coba bu, diperiksa tangan yang satu nya lagi..."

setelah yakin kepala dan ekor stetoskop yang saya gunakan benar, berasal dari stetoskop yang sama.., akhirnya sekali percobaan, dengan mudahnya saya bisa mendengar bunyi sistole dan diastole nya..
* bukan nya dari tadi..., heu.. ^^'

belajar dari pengalaman.., lain kali meja harus rapih, pakaian harus bersih, dan penampilan harus tetap meyakinkan..
karena kecerobohan membuat seseorang merasa bodoh..
heu... ^^'

masih geli sampai sekarang klo inget hal ini...
untung si ibunya pulang dengan senyum tulus, dan anggukan hangat.. :D


* salah satu suasana peng-handle-an pasien pada saat itu.. :P


Forum angkatan..



gambar yang didapat ketika menunggu rapat PKM di kolam deket saung A2.., sebelum akhirnya anak2 maenan kaki seribu alias kelabang.. * freak pisan...
ternyata kodok2 ini pun melakukan forum angkatan nampaknya.. ^^'
(jangan2 ini sengaja peliharaan fakultas, buar irit dana untuk praktikum lab.., he..)
tapi kadang suka kasian juga karena sering digangguin, dicemari dengan memasukkan orang2 yang berulang taun kedalam kolam ini.., heu.. ^^'
* kasian kodoknya... ^^'

http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

4.2.10

kasian Asy syifaa' kami.. T_T



Lagi-lagi berbicara tentang hujan...
akumulasi dari guyuran hujan tiada henti di kampus saya, sudah menunjukan hasilnya..
langit-langit tempat wudhu ikhwan di masjid Asy syifaa' jebol...
cukup sedih ngeliatnya... T_T
semoga fakultas cepet perbaikin hal ini..
kasian Asy syifaa' nya...
biar bisa semakin khidmat juga ibadahnya... :)


http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

Payung dan selasar ruang tutorial..



Hujan deras yang mengguyur Jatinangor tiada henti, seketika mengubah suasana selasar ruang tutorial menjadi lautan payung.. ^^
Untung saja jalanan tidak terhalang dan masih bisa pergi ke kantin buat istirahat.., he.. ^^'


http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

2.2.10

extramural: sebuah talkshow terkait HIV...

Cukup terhenyak dan tertegun kaku ketika melihat bangunan auditorium gedung eyckman pada saat itu.. (padahal mah biasa aja.., he..^^), pasalnya, bangunan yang dibangun milyaran rupiah dari hasil uang sumbangan, uang bangunan, (terutama dari temen2 yang SMUP) ini sudah menunjukan hasilnya...


* auditorium eyckman...

Sebuah auditorium ini, hasilnya sudah bisa dinikmati untuk kegiatan extramural kami..
(kurang nikmat juga sih sebernarnya, soalnya AC nya mati.., belum bisa dinyalain.., panas beud..)

Extramural kita kali ini mengenai HIV/AIDS, bentuk talkshow dengan menghadirkan moderator, psikiater, dan 2 orang penderita...


* para pengisi acara...

Lumayan seru lah.., apalagi diawali dengan mulai nya terpercik api perdebatan, berupa kritik dari sang psikiater (dr.T), kepada moderator (bang Y), terkait masalah etika... (padahal ujung2 nya si psikiater juga sama melanggar etik.., heu..^^)

Semakin seru perdebatan terjadi di akhir, lagi2 antara moderator dan sang psikiater itu, terkait hak asasi manusia, heu..., malah jadi pengen saya yang ngemoderatori dan membawa perdebatan layaknya acara debat di TVONE.., he..he.. :P

Cukup aktif lah peserta extramural kali ini, banyak pisan pertanyaan, rebutan mic, indonesia dan malaysia saling berkompetisi untuk melontarkan pertanyaan terbaik nya.., he.. ^^


* suasana pada saat itu..

Pertanyaan seputar diskriminasi, VCT, asuransi, kebijakan pemerintah, pengalaman, sampai sosialisasi kondom ramai di perbincangkan disana..


* jika kita berbuat baik, insya Allah akan dijauhkan dari penyakit seperti itu.. :)
http://seoranganakmanusia.blogspot.com/

mau add??

Dani Ferdian's Facebook profile

Ngobrol??

Daftar pengikut

Search This Blog

 

© 2009 Fresh Template. Powered by Blogger.

Fresh Template by NdyTeeN